Senin, 19 September 2016


Menghadapi MEA Dengan Desain
Nama saya Muhammad Mikrojul Umaru. Lahir di Depok, 28 November 1997. Umur 18 tahun 8 bulan 13 hari.Tinggal di Depok bersama orang tua. Saya kuliah di Politeknik Negeri Jakarta, jurusan Desain Grafis.Saya sekarang memasuki semester 3. Aktifitas organisasi di kampus, yaitu pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Grafika Penerbitan, staff Rohani Islam, divisi kajian. Aktifitas di luar kampus, yaitu saya memiliki tim yang bergerak di bidang Mural (melukis di tembok) kafe. Saya juga pernah menjadi pengajar seni di salah satu pondok pesantren tempat saya duduk di bangku Madrasah . Saya memiliki hobi menggambar dan mendesain .
Tahun 2016 ini,  bangsa Indonesia telah memasuki era MEA. MEA dalam artian bebas yaitu adanya sistem perdagangan bebas antara Negara-Negara ASEAN. Saat ini sudah ada 9 Negara ASEAN yang masuk kedalam era MEA, yaitu Thailand, Myanmar, Laos, Cambodja, Malaysia, Brunei, Singapura, dan Indonesia. MEA dirancang untuk mewujudkan wawasan ASEAN pada tahun 2020 nanti. Namun, dengan diberlakukannya MEA, persaingan usaha akan semakin sengit. SDM yang dimiliki Indonesia harus memiliki daya saing dengan SDM yang dimiliki Negara ASEAN lainnya. Begitu juga UKM atau Usaha Kecil Menengah. UKM haruslah memiliki kekuatan untuk bersaing dengan produk luar Indonesia.
            Seringkali masyarakat Indonesia meremehkan komponen desain dalam melakukan usaha. Padahal, kunci bisnis yang hebat terdapat pada desain yang baik. Produk dengan desain yang baik dapat menarik perhatian konsumen, menambahkan kualitas produk, dan meningkatkan nilai pada produk. Tanpa disadari, Produk dengan desain kemasan yang baik dapat mempengaruhi ketertarikan pembeli terhadap suatu barang. Contohnya adalah perbandingan kripik yang dijual di minimarket dengan kripik yang dijual di tukang kripik pinggir jalan. Kripik yang di jual di minimarket jauh lebih menarik untuk dikonsumsi walaupun memiliki harga yang lebih mahal. Hal itu dipengaruhi oleh desain kemasan kripik.
Mengingat betapa pentingnya desain, saya sebagai seorang desainer memiliki keinginan untuk memberikan pencerdasan kepada masyarakat Indonesia. Keinginan tersebut dapat diwujudkan dengan beberapa kegiatan berikut .
Pertama yaitu mengadakan kegiatan seminar .Target peserta seminar adalah masyarakat umum dengan tema manfaat dan pentingnya desain pada sebuah produk .Tujuannya adalah agar masyarakat sadar akan pentingnya sebuah desain .Apabila masyarakat sadar akan pentingnya desain maka para desainer akan lebih dihargai. Hal ini dapat membuat para desainer lebih semangat bekerja di dalam negeri .
Kedua yaitu melaksanakan kegiatan workshop dan sertifikasi .Target pesertanya adalah para peminat desain .Tujuannya agar para peserta workshop dapat mengerti cara memasukkan elemen desain kedalam sebuah usaha dan dapat bekerjasama dengan para pelaku UKM , yang akan dijelaskan pada poin ketiga .
Ketiga yaitu mengadakan kerjasama dengan para pelaku UKM . Kerjasama dengan para pelaku UKM sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak .  Para desainer akan mendapatkan pekerjaan dan para pelaku UKM akan meningkatkan kualitas produk .
 Hal yang paling penting dari ketiga poin di atas adalah poin pertama .Apabila masyarakat belum mengerti tentang manfaat dan pentingya sebuah desain dalam produk, maka poin ketiga tidak akan bisa terjadi . Hal tersebut dikarenakan masyarakat tidak menghargai para desainer sehingga para desainer memilih bekerja untuk orang luar negeri yang lebih menghargai desain mereka .
Saya yakin, apabila masyarakat Indonesia mengerti akan manfaat dan pentingnya desain pada suatu produk, maka produk Indonesia tidak akan kalah bersaing dengan produk luar. Para desainer juga akan lebih dihargai sehingga mereka akan senang bekerja untuk masyarakat Indonesia . Dengan begitu , Indonesia dapat menghadapi MEA .

Baituzzakah Pertamina
Beasiswa BAZMA 2016
Scholarshop Baituzzakah Pertamina



Tidak ada komentar: